SUMENEP, update jatim. net – Dugaan penipuan dan penggelapan kembali mencuat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Seorang pria bernama Andre dilaporkan ke pihak berwajib oleh Marsuto, petani asal Desa Karang Nangka, Kecamatan Rubaru, yang mengaku mengalami kerugian senilai Rp 20 juta akibat proyek fiktif yang diduga direkayasa terlapor.
Laporan Marsuto telah diterima secara resmi oleh Polres Sumenep, dan teregister dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) tertanggal 27 Juni 2025. Dalam laporannya, Marsuto menyebutkan bahwa dugaan penipuan ini bermula sejak tahun 2023 lalu, ketika Andre datang dan mengaku sebagai pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep.
Dengan menggunakan identitas tersebut, Andre menawarkan proyek pengadaan empat unit handphone (HP), yang disebut-sebut sebagai bagian dari kegiatan pengadaan internal di lingkungan dinas. Tak hanya menjanjikan pelibatan dalam proyek, Andre juga mengiming-imingi keuntungan Rp 1 juta per unit, sehingga total keuntungan yang dijanjikan mencapai Rp 4 juta.
Marsuto yang tergiur lantas menyanggupi tawaran tersebut. Ia menyerahkan uang tunai secara bertahap, disusul dengan penyerahan empat unit HP sebagaimana diminta Andre. Namun proyek tersebut tak pernah direalisasikan, sementara upaya Marsuto untuk meminta pertanggungjawaban justru direspons dengan pengelakan dan sikap menghindar.
“Saya berulang kali mendatangi dan menghubungi Andre, tapi selalu ada alasan. Bahkan belakangan ini dia sulit dihubungi sama sekali. Saya merasa benar-benar dibohongi,” kata Marsuto saat dimintai keterangan oleh penyidik, Jumat, 27 Juni 2025.
Setelah menunggu lebih dari satu tahun tanpa kejelasan, Marsuto akhirnya mengambil langkah hukum. Ia melaporkan Andre atas dugaan pelanggaran Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, belum ada klarifikasi resmi dari Andre maupun pihak Diskominfo Sumenep terkait dugaan pencatutan nama institusi tersebut.
Sedangkan pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan, termasuk memanggil sejumlah saksi untuk mengungkap kebenaran kasus tersebut.












