Bapenda Sumenep Tancap Gas Digitalisasi Keuangan Daerah, QRIS Jadi Tameng Lawan Kebocoran Retribusi

Foto : Kantor Bappeda Sumenep

SUMENEP, update jatim. id – Pemerintah Kabupaten Sumenep kini benar-benar menutup ruang bagi kebocoran retribusi daerah. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Pemkab menggeber transformasi digital secara masif untuk memastikan setiap rupiah uang rakyat tercatat, terpantau, dan tepat sasaran.

Langkah itu diwujudkan lewat kegiatan Capacity Building Pembayaran Retribusi Pelayanan Kesehatan Berbasis QRIS, hasil kolaborasi strategis antara Bapenda Sumenep dan Bank Jatim Cabang Sumenep, yang digelar di Ruang Rapat Arya Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep, Kamis (23/10/2025).

Acara yang dihadiri Kepala Bapenda Faruk Hanafi, Kabid P3EPD Suhermanto, dan Pemimpin Bidang Operasional Bank Jatim, Andi Nufian, serta seluruh perwakilan Puskesmas se-Kabupaten Sumenep, berlangsung hangat namun sarat pesan tegas:

Kabid P3EPD Bapenda Sumenep, Suhermanto, menyebut penerapan QRIS bukan sekadar digitalisasi alat bayar, melainkan langkah strategis menuju tata kelola keuangan daerah yang bersih, efisien, dan bisa diaudit secara real time.

“QRIS bukan sekadar inovasi, ini reformasi. Semua transaksi tercatat otomatis, bisa dipantau kapan pun, tanpa ruang abu-abu,” tegasnya.

Menurutnya, sistem digital ini bukan hanya mempermudah, tapi juga memotong rantai kerentanan yang selama ini membuka peluang terjadinya penyimpangan administrasi.

“Kalau dulu laporan bisa makan waktu berhari-hari, sekarang cukup hitungan detik. Dan yang paling penting: tidak ada uang yang nyasar di luar sistem,” ujarnya.

Ia menekankan, digitalisasi retribusi merupakan komitmen moral pemerintah daerah terhadap transparansi publik.

“Selisih nol rupiah bukan jargon, tapi bukti nyata. Semua pendapatan harus bersih, tertib, dan bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.

Dukungan penuh datang dari Bank Jatim Cabang Sumenep. Pemimpin Bidang Operasional, Andi Nufian, menyampaikan bahwa Bank Jatim kini menyiapkan sistem digital SISTA (Sistem Integrasi Solusi Transaksi Anda) sebagai platform transaksi yang cepat, aman, dan terintegrasi dengan QRIS nasional.

“Kami tidak hanya menyediakan layanan bank, tapi solusi menyeluruh. Cukup satu QR, semua transaksi bisa lintas bank dan dompet digital,” ungkap Andi.

Ia menegaskan, QRIS bersifat inklusif.

“Siapa pun bisa bertransaksi, tidak harus nasabah Bank Jatim. Baik OVO, GoPay, DANA, LinkAja, maupun ShopeePay, semuanya bisa digunakan di fasilitas publik yang sudah terintegrasi,” paparnya.

Lebih jauh, sistem digital ini diklaim mampu memperkuat akuntabilitas lembaga pemerintah.

“Rekap manual sudah tidak relevan. Semua data bisa diunduh, dipantau, dan diaudit kapan saja,” tegasnya.

Bapenda Sumenep menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar mengikuti tren, tetapi tuntutan zaman untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan pelayanan publik yang efisien.

Melalui kegiatan capacity building ini, para pengelola retribusi Puskesmas dilatih agar mampu mengoperasikan sistem pembayaran QRIS dengan baik — dari transaksi hingga pelaporan.

“Kami tidak ingin ini berhenti di pelatihan. Kami ingin budaya digital benar-benar hidup dalam sistem kerja ASN, agar pelayanan publik makin cepat, bersih, dan akuntabel,” kata Suhermanto.D

Dengan kolaborasi kuat antara Bapenda dan Bank Jatim, Kabupaten Sumenep kini menegaskan diri sebagai pelopor digitalisasi keuangan daerah di Jawa Timur.

Transformasi ini bukan sekadar soal teknologi, tapi tentang kejujuran dalam mengelola uang rakyat — memastikan setiap rupiah bekerja untuk kepentingan publik, bukan hilang dalam sistem yang buram.Dari