Event Ojhung Siap Digelar Besok di Pantai Badur: Dua Bocah Jadi Simbol Semangat Generasi Penerus

Foto: Event Ojhung di Pantai Badur Sumenep (Di - updatejatim.net)

SUMENEP, updatejatim.net – Dua bocil siap tampil di event ojhung yang bakal digelar besok di Pantai Badur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Tradisi Ojhung, salah satu warisan budaya khas Madura yang sarat nilai historis dan spiritual. Event ini bukan hanya pertunjukan hiburan rakyat, tetapi juga sebuah ritual yang merefleksikan keberanian, sportivitas.

Semangat gotong royong masyarakat Madura yang banyak dikagumi oleh daerah luar, bahkan konon dipercaya menjadi ritual sebagai pemanggil hujan di tengah musim kemarau panjang.

Uniknya, event kali ini keikutsertaan dua peserta cilik, Sutris (13) dan Dayat (12), yang akan tampil memeriahkan pertarungan Ojhung. Mereka menjadi simbol regenerasi budaya dan bukti bahwa semangat tradisi tetap di hati generasi muda.

“Melibatkan anak-anak dalam event ini adalah bagian dari upaya edukatif. Kami ingin mereka tidak hanya tahu, tapi juga mengalami langsung nilai-nilai dalam tradisi Ojhung,” ujar Ketua Pelaksana Ojhung Sumenep, Saddam Hosen. Jumat 16 Mei 2025

Tradisi Ojhung, lanjut dia, biasanya dilaksanakan menjelang musim tanam atau saat musim kemarau panjang sebagai permohonan hujan.

“Dua peserta akan saling bergantian memukul dengan rotan diiringi musik tradisional yang menghentak, menciptakan suasana magis dan penuh energi,” jelasnya.

“Event ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat identitas budaya di tengah arus modernisasi. Masyarakat luas diundang untuk hadir, menyaksikan, dan ikut merayakan semangat Ojhung yang tak lekang oleh zaman,” imbuhnya.

Sementara itu, Melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan menyampaikan bahwa ojhung merupakan pertarungan tradisional dengan menggunakan rotan, akan menampilkan para petarung dari berbagai desa di wilayah Sumenep.

“Event ini rutin kami gelar setiap tahun di event Sumenep sebagai bentuk pelestarian budaya dan menarik minat wisatawan,” tegasnya.

“Kami berharap, melalui event ini, tradisi Ojhung dapat semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas, sekaligus mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal,” tukasnya.(DieBM)