Lewat Daun dan Warna, DWP Bappeda Sumenep Gali Potensi Perempuan Desa

Foto: Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep saat mengadakan pertemuan rutin (Di - updatejatim.net) 

SUMENEP, updatejatim.net — Puluhan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar pertemuan bulanan yang sarat makna.

Kegiatan ini menjadi inti dari pertemuan rutin bulanan DWP Bappeda pada Jumat, 4 Juli 2025, yang kali ini terasa lebih hidup dan interaktif dibandingkan biasanya.

“Kami ingin pertemuan ini bukan hanya ajang kumpul, tapi juga ruang tumbuh,” kata Ketua DWP Bappeda, Asih Wulandari Arif Firmanto. Jumat 12 Juli 2025

Pelatihan ecoprint, lanjut Asih, dipilih karena selaras dengan misi pemberdayaan perempuan berbasis lingkungan. Teknik ini tidak membutuhkan bahan kimia berbahaya, hanya mengandalkan kreativitas, ketekunan, dan dedaunan di sekitar rumah.

Selama beberapa jam, pihaknya menyampaikan, para peserta diajak untuk memilih daun yang tepat, menyusun motif, menggulung kain, lalu mengepresnya hingga membentuk corak alami yang unik dan tak bisa diulang.

“Tidak ada satu pun motif yang sama. Seperti halnya perempuan, setiap karya punya keindahan dan kekuatan tersendiri,” ujarnya.

Ia menegaskan, bagi sebagian anggota, ini adalah pengalaman pertama mereka bersentuhan langsung dengan teknik tekstil. Namun antusiasme tak luntur. Bahkan beberapa peserta sudah mulai membayangkan peluang usaha berbasis ecoprint, seperti membuat selendang, taplak meja, hingga pouch ramah lingkungan.

“Lebih dari sekadar keterampilan baru, pelatihan ini menjadi refleksi pentingnya keberadaan DWP sebagai lembaga yang mampu mendorong perubahan dari lingkup paling dasar yaitu keluarga. Di tengah arus modernisasi dan tantangan ekonomi, kreativitas menjadi senjata penting bagi perempuan untuk tetap berdiri tegak,” tegasnya.

Ia berharap, bahwa kegiatan seperti ini akan terus digalakkan, tidak hanya di lingkup DWP Bappeda, tetapi juga di jaringan DWP perangkat daerah lainnya.

“Kami ingin Sumenep menjadi pusat perempuan kreatif di Madura. Dan semua itu bisa dimulai dari selembar kain, sehelai daun, dan satu niat untuk belajar,” tutupnya.(DieBM)